Mutiara Ma’rifah

Syekh Juned Al-Baghdadi

Perjalanan dari dunia ini ke dunia esok (yakni untuk meninggalkan yang duniawiah menuju yang ruhaniah) adalah mudah bagi orang beriman. Tetapi perjalanan dari makhluk-makhluk (yakni berpisah dari mereka dan dari ketergantungan kepada mereka) menuju Sang Pencipta adalah sulit. Beranjak dari diri sendiri menuju Tuhan sangatlah sulit dan untuk mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam kewujudan diri lebih sulit lagi

Syekh Al-Makki

Tuhan menciptakan kalbu tujuh ribu tahun sebelum jasad dan menjaganya dalam persinggahan kedekatan (qurb) dengan Diri-Nya dan Dia ciptakan ruh tujuh ribu tahun sebelum kalbu dan menjaganya di taman keintiman yang akrab (uns) dengan Diri-Nya, dan kesadaran – bagian paling dalam – Dia ciptakan tujuh ribu tahun sebelum ruh dan menjaganya dalam derajat kesatuan (washl) dengan Diri-Nya. Dia memenjarakan kesadaran ini dalam ruh dan ruh dalam kalbu dan kalbu dalam jasad

Dzun Nun Al-Misri

Pada perjalanan pertamaku, aku temukan sejenis ilmu yang dapat diterima baik oleh kaum pilihan maupun kaum awam. Saat perjalanan kedua, kuperoleh ilmu yang dapat diterima oleh kaum pilihan dan bukan untuk kaum awam. Pada perjalanan ketiga, ilmu yang tidak dapat diterima, baik oleh kaum pilihan maupun kaum awam, dan aku masih saja terdampar dan sendirian. Ilmu pertama adalah pertobatan, yang baik kaum pilihan maupun kaum awam menerimanya. Kedua adalah kepercayaan kepada Allah dan keintiman dengan-Nya, yang hanya diterima oleh kaum pilihan. Dan ketiga adalah hakikat, yang berada di atas jangkauan manusia cerdas dan berakal, sehingga mereka menolaknya

Iman Al-Ghazali

Ada empat kelompok pentauhitan bagi manusia, pertama tauhidnya seseorang yang mengikrarkan la ilaha illa Allah (tiada Tuhan kecuali Allah) tetapi ia tidak menyadari atau tidak peduli terhadap maksud dari ucapan tersebut. Ini adalah tauhid orang munafiq. Kedua tauhid orang muslim kebanyakan yakni yang mengikrarkan persaksian tersebut kemudian menerima kebenaran ucapannya. Ketiga tauhid Muqarrabin yang mempersaksikan segala sesuatu dengan jalan kasyaf melalui pancaran cahaya kebenaran. Mereka pada tingkatan ini melihat sesuatu yang beraneka ragam tidak lain kecuali keluar atau bersumber dari Allah Yang Esa dan Yang Maha Perkasa. Keempat tauhid Musyahidun yaitu orang yang tidak melihat wujud kecuali Yang Satu bahkan terhadap dirinya sendiri ia tidak melihatnya karena ia telah pendapati kesadaran tauhid yang sebenar baginya. Kaum sufi menyebutnya dengan fana’ dalam tauhid

Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari

Tahapan ma‘rifat kepada Allah SWT dimulai dengan Tauhidul Af‘al sebagai pengesaan terhadap Allah SWT dari segala macam perbuatan. Maka hanya dengan keyakinan dan penyaksian saja segala sesuatu yang terjadi di alam adalah berasal dari Allah SWT. Kemudian Tauhidul Al-Asma sebagai pengesaan terhadap Allah SWT atas segala nama. Ketika yang mewujud dinamai, maka semua penamaan pada dasarnya dikembalikan kepada Allah SWT. Kemudian Tauhid As Sifat, sebagai pengesaan kepadaNya dari segala sifat. Dalam pengertian ini maka manusia dapat berada dalam maqam Tauhid as-Sifat dengan memandang dan memusyadahkan dengan mata hati dan dengan keyakinan bahwa segala sifat yang ada hanya milik Allah. Kemudian Tauhid az-Dzat berarti mengesakan Allah pada Dzat. Maqam Tauhid Az- Dzat adalah maqam tertinggi yang karenanya menjadi terminal terakhir dari memandangan dan musyahadah kaum arifin

Syekh Toku Ibrahim

Syari’at itu adalah pakaian Nabi, thariqad itu adalah perjalanan Nabi, hakikat itu adalah batin Nabi dan ma’rifat itu adalah rahasia Nabi. Seseorang yang berada di alam syari’at sahaja adalah masih tertipu, kerana apa yang dilihat dan didengar oleh syari’at tidak menjamin akan kebenaran pada hakikat, justeru itu seseorang perlu menyelami lautan hakikat, dan tiada cara untuk menghubungkan antara syari’at dan hakikat melainkan dengan ilmu dan mengamalkan thariqah

Derajat 'Arifin

Permulaan 'Arif

Permulaan ‘Arif kepada Allah SWT, adalah pada saat seseorang merasakan segala makhluk sangat dekat denganNya. Namun masih merasa segala wujud, sifat dan perbuatan makhluk terpisah dari wujud, sifat dan pebuatanNya. Ini merupakan hal keadaan ma’rifah para Salik

Pertengahan 'Arif

Pertengahan ‘Arif kepada Allah SWT, adalah pada saat seseorang merasakan segala makhluk tidak terlepas dari padaNya, merasakan segala sifat dan perbuatan adalah sifat dan perbuatanNya. Namun tetap masih merasa segala makhluk terpisah dari pada wujudNya. Ini merupakan hal keadaan ma’rifah para Wali dan Muqarrabin

Sempurna 'Arif

Kesempurnaan ‘Arif kepada Allah SWT, adalah pada saat seseorang sudah merasakan dan menyaksikan, bahwa segala makhluk merupakan bagian dari padaNya. Merasakan dan menyaksikan segala wujud, sifat dan perbuatan makhluk adalah bagian dari pada wujud, sifat dan pebuatanNya. Ini merupakan hal keadaan ma’rifah para ‘Arifin

Sabda Nabi Muhammad SAW

Barang siapa menilik kepada sesuatu, jika tiada dilihatnya Allah di dalamnya, maka ia itu sia-sia

Kajian & Penelitian

Dalam rangka menerangkan kembali tauhid dan tasawuf yang haq disisi Allah 'Azzawajalla

Ahli Ma'rifah Terdahulu

Menelusuri kembali jejak-jejak mereka para 'Arifbillah
Me
Pusara Abu Yazid Al-Bustami
Syekhul Akbar

Nama lengkap beliau Abu Yazid Thaifur bin 'Isa bin Surusyan al-Bustami, berasal dari daerah Bustam Persia, hidup antara tahun 874 sampai dengan tahun 947 M. Nama kecil beliau Taifur. Perjalanan beliau dalam thariqah sufi memakan waktu puluhan tahun. Beliau bermazhab hanafi. Salah seorang guru beliau yang terkenal adalah Abu Ali As-Sindi, ia mengajarkan ilmu tauhid, hakikat dan ilmu lainnya Kepadanya. Dalam perjalanan kehidupan zuhud, selama 13 tahun beliau mengembara di gurun-gurun pasir di daerah syam dengan sedikit tidur, makan, dan minum

Me
Pusara Syekh Juned Al-Baghdadi
Syekhul Akbar

Nama lengkap beliau Abu Al-Qasim Al-Junayd bin Muhammad Al-Junayd Al-Khazzaz Al-Qawariri, lahir sekitar tahun 210 H di Baghdad, Iran. Beliau berasal dari keluarga Nihawand keluarga pedagang di Persia yang kemudian pindah ke Iraq. Ayah beliau Muhammad ibn Al-Junayd. Syekh Juned berguru kepada Sari al-Saqati dan Haris al-Muhasibi. Guru pertama belia adalah pamannya sendiri Sari Al-Saqati, seorang pedagang rempah-rempah yang sehari-harinya berkeliling menjajakan dagangannya di kota Baghdad. Pamannya ini dikenal juga sebagai seorang sufi yang tawadhu' dan luas ilmunya. Berkat kesungguhan dan kecerdasan seluruh pelajaran agama yang diberikan pamannya mampu beliau serap dengan baik. Syekh Juned merinci tasawuf ke dalam empat bagian. Pertama tasawuf adalah mengenal Allah, sehingga hubungan antara kita dengan-Nya tiada berperantara. Kedua tasawuf adalah melakukan semua akhlak yang baik menurut sunah rasul dan meninggalkan akhlak yang buruk. Ketiga tasawuf adalah melepaskan hawa nafsu menurut kehendak Allah. Keempat tasawuf adalah merasa tiada memiliki apapun, juga tidak di miliki oleh sesiapapun kecuali Allah SWT. Beliau meninggal tahun 297 Hijriah atau 298 Masehi

Me
Pusara Abu Muhyeddin Ibnu 'Arabi
Syekhul Akbar dan Qutub

Nama lengkap beliau Abu Bakar Ibnu Ali Muhyiddin al-Hatimi al-tha’i al Andalusia. Ada pula yang menyebutkan bahwa nama asli beliau Muhammad Bin Ali Ahmad Bin Abdullah. Sedangkan nama Abu Bakar Abnu Ali Muhyidin atau al-Hatimi hanyalah nama gelar baginya, selanjutnya, beliau lebih dikenal dengan nama Ibnu ‘Arabi dan ada yang menulisnya Ibnu al-Arabi. Muhammad Ibn ‘Ali Muhammad Ibnu ‘Arabi At-Tai Al-Hatimi, lahir di Murcia Spanyol bagian Utara lahir pada tanggal 27 Ramadhan 560 H bertepatan 17 Agustus 1165 M, pada masa pemerintahan Muhammad Ibn Said Ibn’ Mardanisy di kala itu. Beliau dari keturunan bangsa Arab berasal dari keluarga yang shaleh. Ayah beliau adalah menteri utama Ibn’ Mardanisy seorang tokoh terkenal dan berpengaruh di bidang politik dan pendidikan. Keluarga beliau juga sangat religius karena ketiga pamannya menjadi pengikut jalan sufi yang masyhur di waktu itu. Beliau digelari Muhyeddin atau penghidup agama dan Syekhul Akbar karena keluasan ilmu beliau yang luar biasa terutama dalam bidang tauhid dan tasawuf. Beliau adalah pengarang kitab yang sangat masyhur Futuhatul Makkiyah

Kontak & Pertanyaan

Bila merasa perlu, ajukan pertanyaan melalui telepon dan e-mail

Your Name


Your Message*